REMBUK STUNTING KABUPATEN SOLOK 2020
Rembuk Stunting, Bentuk Keseriusan Pemerintah Menurunkan Angka Stunting

By administrator 11 Mar 2020, 14:10:29 WIB Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM)

Keterangan Gambar : Penandatanganan MOU oleh Bupati Solok


Arosuka-Barenlitbang,  Sebagai lokus dalam penanganan stunting, untuk itu Kabupaten Solok melaksanakan rembuk stunting yang bertujuan untuk menyamakan persepsi pihak-pihak terkait dalam mengurangi stunting di Kabupaten Solok.  Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Solok dan dihadiri Sekretaris Daerah, seluruh SKPD lingkup Kabupaten Solok, Camat se Kabupaten Solok serta Wali Nagari se Kabupaten Solok. Acara ini juga mendatangkan narasumber dari Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sumatera Barat. Acara ini dilakukan di Ruang Solok Nan Indah Kabupaten Solok, Rabu (04.03).

H.Gusmal SE.MM Bupati Solo mengatakan “untuk menciptakan generasi yang cerdas dan produktif dengan cara pendidikan dan gizi yang cukup, karena generasi yang sehat harus juga dengan pendidikan dan gizi yang cukup. Untuk mencegah anak-anak yang baru lahir tidak terkena stunting yaitu dengan membuat MoU dengan Kementrian agama untuk memberikan nasehat pranikah kepada calon pengantin, membuat program untuk ibu hamil, mentaati peraturan daerah tentang kawasan tanpa rokok sehingga ibu hamil bisa dilindungi serta melaksanakan gerakan masyarakat sehat”

“stunting sangat lah berpengaruh dalam penurunan PDRB daerah sekitar sebanyak 3% per tahun, karena ketidakpedulian terhadap masa-masa pertumbuhan anak. Untuk itu kita harus mantaati 5 pilar pencegahan stunting yang telah ditetapkan” tutupnya

Baca Lainnya :

Aswirman, SE.MM Sekretaris Daerah Kabupaten Solok menyampaikan “bahwa kegiatan yang sudah dilakukan dalam penanganan stunting ini antara lain yaitu RAD stunting, penetapan lokus stunting, pertemuan aksi konvergensi lintas sektor (Barenlitbang dan Kesehatan), pengukuran dan penimbangan balita serta lokus 2019, tetapi masih ada kegiatan yang belum dilakukan, untuk itu syaa meminta agar seger dilakukan” pungkasnya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok juga mengatakan “bahwa Indonesia menjadi negara nomor 5 dengan angka stunting tertinggi, karena stunting bukanlah faktor genetik dan keturunan untuk itu kita harus bisa melakukan pencegahan terhadap stunting agar stunting dapat berkurang setidaknya di Kabupaten Solok ini. Banyak sekali penyebab stunting ini yang mana sangat rumit dan komplet, untuk itu kita semua hendaknya mempelajarinya apalagi untuk calon pengantin yang akan menikah” katanya

Pemberdayaa Masyaraka Desa (PMD) Provinsi Sumatera Barat juga memberikan sedikit pengarahan tentang stunting tersebut “yang mana PMD dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan aparat kesehatan untuk melakukan pengawalan pemanfaatan dana desa untuk stunting yang dimulai pada tahun 2015 sampai sekarang ini. Karena kebijakan dana desa pada tahun 2020 sudah sesuai dengan Permendes Nomor 11 Tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020”

Untuk itu mari kita sama-sama melawan stunting.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment