PENILAIAN KINERJA DALAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI TAHUN 2020
Pencegahan Stunting

Arosuka-Barenlitbang, dilaksanakan penilaian kinerja ini untuk mengurangi penderita stunting di Kabupaten Solok, karena berdasarkan data riset kesehatan tahun 2018 Kabupaten Solok dinyatakan berada pada urutan ketiga penderita stunting terbanyak di Sumatera Barat setelah Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Penilaian kinerja ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu Kabupaten/Kota Inspiratif, Replikatif dan Inovatif. Acara penilaian ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat, dan dihadiri oleh Tim Penilai yang terdiri dari Perwakilan Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Pemberdayaan Nagari dan Akademisi UNP. Di Bappeda Propinsi Sumatera Barat. Kamis (22/08).

Sekretaris Barenlitbang Ir. Desmalia Ramadhanur melaksanakan presentasi dihadapan Tim Penilai guna penyampaian kondisi Kabupaten Solok saat ini dalam menghadapi masalah stunting di Kabupaten Solok.

Pada saat ini Nagari Paninggahan menjadi lokus tertinggi masalah stunting dengan nilai kurang lebih 54% dari jumlah-jumlah balita dan baduta yang ada di Kabupaten Solok.

Baca Lainnya :

• PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG TAHUN 20200
• SOSIALISASI GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN KABUPATEN SOLOK TAHUN 2016-20350
• WORKSHOP PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN (RAD-AMPL)0
• BAKTI SOSIAL MENGENAI STUNTING0
• LOMBA SEKOLAH SEHAT (LSS) TINGKAT NASIONAL 20190

Untuk itu diminta kepada Kabupaten Solok segera melakukan percepatan dalam mengisi formulir penilaian stunting sebelum Desember 2019.