RAPAT KOORDINASI VERIFIKASI & VALIDASI DATABASE INFRASTRUKTUR KABUPATEN SOLOK
Verifikasi & Validasi Database Infrastruktur

Arosuka–Barenlitbang, demi menjamin terselenggaranya penyedian layanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, diperlukan pelibatan berbagai sektor serta menggunakan berbagai sumber pendanaan, perlu dilakukan sinkronisasi dan koordinasi pembangunan air minum dan sanitasi, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.

untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan penyelenggaraan penyedian layanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, Barenlitbang serta SKPD terkait dengan melibatkan pihak ke 3 (tiga) melakukan verifikasi dan validasi database infrastruktur di Kabupaten Solok dilaksanakan di ruang rapat Barenlitbang (Bukik Cambai), rabu (09/08).

“rapat ini bertujuan untuk sinkronisasi database pengelolaan air minum dan sanitasi yang selama ini berbeda-beda setiap data yang dikumpulkan oleh SKPD terkait” sambut Ir. Syoufitri Kepala Bidang Sumber Daya dan Prasarana.

Baca Lainnya :

• PEMBAHASAN KUA-PPAS TA. 20170
• RAPAT EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN SEKOLAH UMUM BERBASIS PESANTREN (SUBP) PADA SMP SEDERAJAT0
• PENYUSUNAN MASTERPLAN DRAINASE KABUPATEN SOLOK0
• KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN LAHAN MARGINAL GUNA MEWUJUDKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KABUPATE0
• PELAKSANAAN FOCUS GROUP DISSCUSSION (FGD) III PENYUSUNAN KAJIAN NILAI TUKAR PETANI0

“diharapkan data yang dikumpulkan harus merangkum perencanaan dan permasalahan mengenai air minum dan sanitasi untuk setiap nagari masing-masing kecamatan, jika data yang sudah final akan dikirim ke Diskominfo, karena dinas tersebut merupakan SKPD resmi untuk data Kabupaten Solok” sambungnya.

“pengelola air limbah domestik di Kabupaten Solok telah mencapai 69,29%, pengelolaan persampahan di Kabupaten Solok baru mencapai 65,90%, serta untuk akses air minum aman (air bersih) sudah mencapai 74,64%” ujar Konsultan AMPL PUPR (CV Ketsu Utama).

“rata-rata timbunan sampah di Kabupaten Solok ± 932,8 m3 /hari, namun untuk pengelolaannya belum bisa maksimal” ucap Febriyanto Kasi Pengelola Sampah dan B3 (Bahan Bahaya Beracun).