- Musrenbang kecamatan X Koto Diatas
- Musrenbang Kecamatan Tigo Lurah
- Musrenbang Kecamatan Lembah Gumanti
- Kunjungan DPRD Pasaman Barat ke Bapelitbang dalam rangka Sharing Informasi tentang Tata Cara Pengang
- Musrenbang Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
- Musrenbang Kecamatan Payung Sekaki
- Musrenbang Lembang Jaya
- Forum Konsultasi Publik Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Solok Tahun 2026
- Rapat Dana Alokasi Khusus (DAK)
- Musrenbang RKP Tahun 2025 dan DU RKP Tahun 2026 Nagari Sungai Jambur Tahun 2024/2025
PELAKSANAAN FOCUS GROUP DISSCUSSION (FGD) III PENYUSUNAN KAJIAN NILAI TUKAR PETANI
FGD III

Keterangan Gambar : FGD III NTP
Padang–Barenlitbang, demi keseragaman Nilai Tukar Petani di Kabupaten Solok diperlukan bahan pertimbangan dalam penyusunan yang diharapkan kebijakan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan petani, dimana Nilai Tukar ini dapat dijadikan patokan tahun dasar perhitungan NTP ditahun-tahun berikutnya.
Barenlitbang kembali menggandeng Universitas Andalas, Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan dan Pangan dalam pembahasan penyusunan kajian Nilai Tukar Petani di Daima Hotel Padang (25/07).
“hasil dari penyusunan kajian NTP dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga dapat malahirkan kebijakan yang mendukung peningkatan kesejahteraan petani sesuai dengan RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2016 – 2021” ucap Ir. Desmali Ramadhanur, Sekretaris Barenlitbang Kabupaten Solok.
Baca Lainnya :
- PELETAKAN BATU PERTAMA PAMSIMAS DI JORONG BUNGO HARUM NAGARI KINARI0
- PEMAPARAN RENSTRA SKPD TAHUN 2016 – 2021 OLEH MASING-MASING KEPALA SKPD KEPADA BUPATI SOLOK0
- Hasil Kesepakatan Rapat Forum Data Propinsi Sumatera Barat0
- DISKUSI AKTUAL PERTANIAN0
- WORKSHOP PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KOMISI IRIGASI KABUPATEN SOLOK0
“Nilai Tukar Petani sangat di pengaruhi oleh indek terima dan indek yang di bayarkan. Petani sejahtera jika indek terima lebih besar dari pada indek yang di bayarkan. Dalam upaya meningkatkan indek terima, dengan upaya yang harus dilakukan petani berupa peingkatan produktifitas, efisiensi dengan menekan biaya produksi dan operasional, serta nilai tambah” sambut Prof. Helmi Ketua Tim Ahli Penyusun NTP.
“pada umumnya, komoditi pertanian yang diterapkan oleh petani masih bersifat single comodity, seperti halnya jagung, dimana yang dijual masih berbentuk butiran, padahal limbah jagung dan tongkol jagung masih bisa dimanfaatkan selase pakan ternak” sambung helmi.
“kabupaten solok dari tahun ke tahun cenderung terjadi penurunan kontribusi PDRB dari sektor pertanian, padahal pertanian merupakan sektor prioritas karena didukung oleh luasnya areal pertanian dan jumlah penduduk yang pada umumnya merupakan petani” tambahnya.
“dalam peningkatan pemasaran komoditi pertanian, petani perlu melakukan inovasi – inovasi dengan pemanfaatan IT. Salah satu contoh pengembangan pemasaran produk pertanian dengan pemanfaatan IT adalah Limakilo.com, Aruna yang di kelola oleh anak-anak muda. Sistem pemasaran yang seperti dapat memutus jalur distribusi pemasaran, sehingga petani mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandikan dengan penjualan secara manual. Pemberdayaan sarjana-sarjana yang belum mendapat pekerjaan berpotensi dalam pengembangkan pertanian. Namun sebelumnya tentu perlu diseleksi, antara lain dengan melihat bakat, kemampuan berhitung dan integritas yang dimiliki” tutupnya.
“jika ingin mencapai indek pertanaman (IP) nasional dengan mengupayakan rekayasa genetika (salibu), pengairan yang baik, pembasmian hama penyakit (tikus), jajar legowo, pola tanam serentak yang merupakan salah satu upaya pembasmian hama tikus namun terkendala dengan masalah pengairan” ujar Miharta Maria, S.Pt Sekretaris Dinas Pertanian.
“belum adanya ternak dan peternakan yang terdata dengan benar, sehingga belum bisa menentukan daerah sentra peternakan di Kabupaten Solok” ucap Christin Sophin.
